ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Aksi Kolaboratif dan Kebijakan Terukur Diperlukan untuk Seimbangkan Ekonomi dan Iklim

Kamis, 11 Juli 2024 | 23:15 WIB
A
IC
Penulis: Antara | Editor: CAH
Plt Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq (kedua dari kiri) dan Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F. Tamzil (kedua dari kanan) saat acara Global Future Fellows (GFF) 2024: Forging a Climate-Economy Equilibrium di Kuta, Bali.
Plt Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq (kedua dari kiri) dan Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F. Tamzil (kedua dari kanan) saat acara Global Future Fellows (GFF) 2024: Forging a Climate-Economy Equilibrium di Kuta, Bali. (Antara/Antara)

Jakarta, Beritasatu.com - Diperlukan upaya kolaboratif dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan iklim. Seperti diketahui krisis iklim adalah tantangan besar abad ini dengan dampak yang semakin nyata dalam kehidupan kita.

 Di sisi lain, Indonesia berambisi mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 8 persen pada 2045 untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah.

“Isu perubahan iklim merupakan tantangan bagi Indonesia yang masih mengejar pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Untuk itu diperlukan empati dan kolaborasi antar berbagai sektor agar dapat menghasilkan rencana aksi kolaborasi ekonomi-iklim yang praktis dan solutif," kata Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F Tamzil, dikutip  dari Antara, Kamis (11/7/2024).

ADVERTISEMENT

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah menggandeng 41 tokoh muda dalam merumuskan rencana aksi kolaborasi yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan aksi iklim.

"Upaya konkret lewat program Global Future Fellows (GFF) 2024: Forging a Climate-Economy Equilibrium dengan mengumpulkan 41 tokoh muda dari multisektor untuk merumuskan rencana aksi
kolaborasi yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan aksi iklim," tambah Cazadira.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan pembuat kebijakan harus menjadi pemimpin yang tidak hanya menjalankan bisnis seperti biasa.

"Para pembuat kebijakan harus menjadi pemimpin yang tidak hanya menjalankan bisnis seperti biasa. Mereka harus memiliki pandangan jangka panjang dan mendorong inovasi menuju masa depan yang berkelanjutan," kata Taufiq.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu

Bagikan

BERITA TERKAIT

LAN Soroti Pentingnya Kepemimpinan Kuat di Era Perubahan Cepat

LAN Soroti Pentingnya Kepemimpinan Kuat di Era Perubahan Cepat

EKONOMI
Indonesia Perlu Susun Rencana Kolaborasi untuk Keseimbangan Ekonomi dan Iklim

Indonesia Perlu Susun Rencana Kolaborasi untuk Keseimbangan Ekonomi dan Iklim

NASIONAL
Moeldoko: Persoalan Pangan Harus Ditangani Serius

Moeldoko: Persoalan Pangan Harus Ditangani Serius

NASIONAL
Moeldoko Dorong Pemuda Sukseskan Bonus Demografi

Moeldoko Dorong Pemuda Sukseskan Bonus Demografi

NASIONAL
Digitalisasi Sistem Kesehatan Harus Disiapkan Antisipasi Pandemi Berikutnya

Digitalisasi Sistem Kesehatan Harus Disiapkan Antisipasi Pandemi Berikutnya

NASIONAL

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Platform Untung, Media Buntung: PHK Massal dan Masa Depan Demokrasi

Opini Text