Edisi ke-80, September 2023
 
Kombinasi
Kombinasi adalah terbitan berkala Combine Resource Institution (CRI) sebagai media untuk menyebarkan gagasan, inspirasi, serta pengetahuan tentang pengelolaan informasi dan sumber daya berbasis komunitas. Edisi pertama Majalah Kombinasi terbit pada April 2001. Sejak 2018, majalah ini terbit dua kali dalam setahun dengan format elektronik. Sejak 2020, majalah ini dialihmediumkan ke dalam format surel berlangganan yang terbit dua kali dalam setahun.
 
Corong Kuasa Milik Suara Warga [?]
 
 

Halo Kawan-Kawan yang Baik,

Semoga kita senantiasa diliputi kebaikan dan dipeluk kebahagiaan, ya! Senang sekali Combine dapat kembali menyapa Kawan-kawan melalui edisi ke-80 ini. Terima kasih pula telah mengupayakan yang terbaik dan melewati pelbagai hal hingga pertengahan tahun ini. Tentu telah banyak energi yang Kawan-kawan curahkan, terlebih ditengah hiruk-pikuk perampasan ruang dan ketakmenentuan hak kita sebagai sesama warga. Pada nawala kali ini, kami merangkum beberapa analisis, laporan kegiatan hingga situasi terkini. Mayoritas pemberitaan masih diwarnai kedukaan. Namun semoga ini tak menyurutkan napas Kawan-kawan, melainkan justru menjadi pengingat dan lecutan semangat.

Pada kompilasi Artikel Utama, kami menyajikan analisis mendalam perihal kuasa digital yang masih mencederai hak-hak kita. Melalui Infodemic in a Pandemic - Examining the effects of misinformation on the Covid-19 pandemic in Indonesia & Nigeria, kami memaparkan lanskap infodemik di Indonesia dan Nigeria yang masih didominasi dengan misinformasi. Perkara ini berkait erat dengan Pemenuhan Hak-Hak Digital di Indonesia Masih Buruk. Ketiadaan akses yang sepadan, membuat warga tak memiliki jaminan yang adil untuk berekspresi dan mengelola informasi yang komprehensif.

Situasi tersebut mendorong kami untuk melakukan advokasi secara kontinu, baik melalui perangkat desa, organisasi masyarakat sipil, serta publik luas. Kegiatan tersebut kami jabarkan melalui Memetakan Inisiatif Satu Data Indonesia di D.I. Yogyakarta, serta Lokakarya Keamanan Website Guna Memitigasi Serangan Digital terhadap Organisasi Masyarakat Sipil. Kami merekomendasikan pula beberapa Artikel Pilihan yang bisa Kawan-kawan kunjungi, misalnya laporan dari EngageMedia, DRAPA23 Public Outcomes Report: Advancing Digital Rights in the Asia-Pasific Region.

Media dan pers idealnya ialah corong bagi suara warga. Namun kuasa pemilik media hingga struktur yang tak berpihak pada kepentingan publik, menghadirkan represi disana-sini. Human Rights Watch melalui laporannya, The Rocky Road to Press Freedom in South East Asia, menganalisis kemunduran kebebasan pers di kawasan Asia Tenggara selama rentang dua dekade terakhir. Namun represi juga terjadi kepada pekerja media, utamanya jurnalis perempuan. Ihwal ini dapat Kawan-kawan simak melalui Jalan Terjal Menuju Kesetaraan (Laporan Riset Diskriminasi Gender di Organisasi Media).

Tak henti sampai situ, represi juga masih kerap mengancam media komunitas. Kawan-kawan dapat menyimak reportase mendalam Pers Mahasiswa Masih Rentan Intimidasi untuk menelaah lebih lanjut terkait situasi ini. Kawan-kawan dapat pula berpartisipasi melalui survei publik Agenda Warga. Survei ini merupakan upaya alternatif sekaligus desakan kepada elit politik untuk mengutamakan suara warga pada proyek pemilu tahun depan.

Pada realitanya, warga masih didudukkan untuk tunduk pada kekuasaan yang berlaku. Namun kita dapat menolak patuh. Kita tetap dapat mengajukan pertanyaan dan melakukan gugatan. Bersama-sama, kita dapat me-reklaim dan menyatakan bahwa Corong Kuasa Milik Suara Warga.

 

Akhir kata, selamat membaca dan sampai jumpa di edisi nawala Kombinasi berikutnya!

 

Salam hangat,



Redaksi Combine Resource Institution

 
Artikel Utama
 
 

Kemajuan Teknologi yang Mengkhianati HAM

 
Infodemic in a Pandemic - Examining the effects of misinformation on the Covid-19 pandemic in Indonesia & Nigeria 
Ifeoluwa Aigbiniode
 

Like Covid-19, pandemic discourse misinformation spreads rapidly. Indonesian and Nigerian citizens are increasingly affected physiologically, psychologically, and mentally due to the widespread dissemination of false information. For the prevention of hoax assaults, it is necessary to promote equal access to information and digital literacy. Thus, citizens can filter credible and circulating information sources.

 

Foto: WHO/Sam Bradd

 
 
 
 
Pemenuhan Hak-Hak Digital di Indonesia Masih Buruk
 
Pemenuhan Hak-Hak Digital di Indonesia Masih Buruk
Redaksi
 

Hak-hak digital ialah hak asasi manusia yang berlaku di ranah digital, di antaranya mencakup hak mengakses internet, hak bebas berekspresi, serta hak atas rasa aman. Namun situasi pemenuhan hak digital di Indonesia kian buruk. Meningkatnya serangan digital dan masifnya kebocoran data pribadi merupakan indikator nyata atas situasi genting ini. Kasus Kekerasan Berbasis Gender Siber (KBGS) juga kian meningkat, jumlahnya mencapai 698 aduan pada tahun 2022.

 

Foto: Bambang Muryanto

 
 
 
 
Memetakan Inisiatif Satu Data Indonesia di D.I. Yogyakarta
 
Memetakan Inisiatif Satu Data Indonesia di D.I. Yogyakarta
Himas Nur
 

Kehadiran sistem informasi yang terus mengalami perombakan, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah desa dan kabupaten. Ihwal tersebut dikarenakan kehadiran sistem informasi baru menambah kompleksitas penerapan di daerah jika tidak ada visi integrasi antarsistem secara optimal dan tepat guna. Bermacam kebijakan yang dimunculkan, pada akhirnya perlu dikritisi dan ditelaah kembali. Upaya advokasi guna mencapai sinergitas antarpihak serta sinkronisasi data, perlu benar-benar diwujudkan secara optimal.

Foto: Dokumentasi Combine
 
 
 
Lokakarya Keamanan Website Guna Memitigasi Serangan Digital terhadap Organisasi Masyarakat Sipil
 
Lokakarya Keamanan Website Guna Memitigasi Serangan Digital terhadap Organisasi Masyarakat Sipil
Himas Nur
 

Literasi keamanan digital kian dibutuhkan di tengah pelbagai represi virtual yang mengadang. Proteksi digital perlu digiatkan secara menyeluruh dan bersama-sama. Sebab keamanan satu orang atau satu staf, akan berdampak terhadap keamanan organisasi. Begitu pula sebaliknya, keamanan di tingkat organisasi juga berpengaruh kuat terhadap keamanan personal para pegiatnya. Maka dari itu, perlu solidaritas dan kerja kolektif untuk membangun ruang aman digital yang bebas dari ancaman-ancaman yang ada.

 

Foto: Dokumentasi Combine

 
 
 
Artikel Pilihan
 
 
DRAPAC23 Public Outcomes Report: Advancing Digital Rights in the Asia-Pacific region - EngageMedia
 
DRAPAC23 Public Outcomes Report: Advancing Digital Rights in the Asia-Pacific region - EngageMedia
EngageMedia Editorial
 

This publication is a public report on the Digital Rights Asia-Pacific Assembly (DRAPAC23) activities, which was held in Chiang Mai, Thailand, last May 22-26. The activity involved more than 500 participants from 35 countries to collaborate and build knowledge around digital rights. The participants from broad civil cociety sectors included digital and human rights advocates, and representatives from marginalised communities

 

Foto: EngageMedia

 
 
 
 
The Rocky Road to Press Freedom in South East Asia – Human Rights Watch
 
The Rocky Road to Press Freedom in South East Asia – Human Rights Watch
Human Rights Watch
 

The condition of press freedom in South East Asia in the last two decades has experienced a more severe setback. Political context and the 'winner take all' politics prevalent in the region are apparent factors. More countries in South East Asia should, like Indonesia, ratify core international conventions on human rights. These provide even stronger standards that journalists should follow in pursuing the functional truth in their reporting rather than kowtowing to their countries' toxic defamation laws.

 

Foto: Human Rights Watch

 
 
 
 
Jalan Terjal Menuju Kesetaraan (Laporan Riset Diskriminasi Gender di Organisasi Media) - AJI Indonesia & PR2Media
 
Jalan Terjal Menuju Kesetaraan (Laporan Riset Diskriminasi Gender di Organisasi Media) - AJI Indonesia & PR2Media
AJI Indonesia & PR2Media
 

Diskriminasi gender rupanya masih membiak di lingkup organisasi media. Pelbagai tindak kekerasan terhadap jurnalis perempuan masih menduduki kurva tertinggi. Begitu pula ketimpangan lain seperti perbedaan remunerasi antara jurnalis perempuan dan laki-laki; perbedaan promosi jabatan antara jurnalis perempuan dan laki-laki; hingga proses awal, seperti proses rekrutmen yang lebih mengutamakan kandidat jurnalis laki-laki dibanding dengan jurrnalis perempuan.

 

Foto: AJI Indonesia & PR2Media

 
 
 
 
Pers Mahasiswa Masih Rentan Intimidasi - Deduktif & Tirto
 
Pers Mahasiswa Masih Rentan Intimidasi - Deduktif & Tirto
Deduktif & Tirto
 

Kasus represi terhadap pers mahasiswa mengalami peningkatan. Bentuk-bentuk represi tersebut mulai dari ancaman pembredelan, intimidasi, pembekuan redaksi secara sepihak, penyensoran liputan, pemecatan pengurus redaksi, perusakan aset, pemukulan, hingga pelaporan ke pihak kepolisian. Namun hingga saat ini belum ada payung hukum yang dapat melindungi media komunitas agar dapat menjalakan praktik jurnalisme tanpa ancaman dan serangan dari pihak dominan.

 

Foto: Deduktif & Tirto

 
 
 
 
Agenda Warga - New Naratif
New Naratif
 

Pemilu 2024 kian di depan mata, namun sudahkah 'pesta demokrasi' tersebut melibatkan suara warga? Survei publik ini mengajak kita untuk turut serta menciptakan alternatif ruang bicara bagi seluruh warga--tanpa terkecuali. Inisiasi ini sekaligus merupakan desakan bagi para elit politik bahwa warga juga berhak berpartisipasi dan menjadi aktor aktif dalam roda kebijakan kenegaraan.

 

Foto: New Naratif

 
 
 
 
 

Combine Resource Institution
Jl. KH. Ali Maksum No.183, Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta - 55188
Email : [email protected] | Tel. / Fax +62-274-411123 | WA/SMS (+62)818-0438-9000

    

 

 


powered by phpList 3.5.5, © phpList ltd