Buku Secangkir untuk Renungan karya Hamzah Telah Terbit, Buruan Pesan

Penerbit Jariah Publishing kembali menerbitkan Buku baru pada pertengahan tahun 2022 ini. Buku ini karya penulis asal Kabupaten Polewali Mandar. Namanya Hamzah. Buku ini merupakan karya pertamanya. Judulnya Secangkir untuk Renungan. Buku setebal 246 halaman ini dieditori langsung oleh As’ad Sattari, ketua IGI Polman.

Penulis Ungkapkan Rasa Syukur

Hamzah, dalam beranda facebooknya menulis,

Alhamdulillah mengawali tahun baru Islam 1444 H, satu kesyukuran bisa melahirkan karya sederhana. Mata saya berkaca-kaca menerima kiriman paket buku saya dari penerbit. Karya pertama yang sederhana ini membuat saya terharu. Saya tak pernah menduga bisa sampai pada titik ini.

Bagi saya ini adalah salah satu capaian yang sangat besar dalam hidup, mengingat orang kampung seperti saya yang sekolahnya tidak tinggi dan lahir dari keluarga yang tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi, tapi mampu mendidik anaknya hingga mencapai titik ini. Dengan kondisi seperti ini hampir mustahil bagi saya untuk mewujudkan harapan.

Baca juga: 3 langkah mudah menerbitkan buku di penerbit indie

Secara otodidak dan bermodalkan semangat serta keteladanan para guru, dan support dari teman-teman, saya memberanikan diri memulai belajar menuangkan ide ke dalam tulisan. Saya berusaha meluangkan waktu secukup mungkin untuk membaca berbagai referensi baik berupa kitab kuning maupun buku-buku putih karya para penulis
hebat.

Menulis dan melahirkan sebuah karya bagi saya adalah sesuatu yang sangat luar biasa dan istimewa. Tidak banyak orang yang mampu melakukannya apalagi dengan kondisi yang serba terbatas.

Bersyukur pada Tuhan dan Terima Kasih yang tak terhingga buat bapak dan ibu saya yg telah mendidik saya dengan didikan yang sangat baik meski bisa dibilang mereka sendiri tak pernah menginjak bangku sekolah.

Dalam pengantarnya, Dr Budhy Munawar Rachman (Pendiri Nurcholish Madjid Society) menyebutnya sebagai karya yang dapat memberikan kita kebahagiaan dari waktu ke waktu.

Buku Hamzah ini penuh dengan renungan hikmah yang bisa membantu kita memperjelas orientasi dan makna hidup kita. Buku yang sangat berharga yang bisa memberikan kita kebahagian dari waktu ke waktu. Kebahagiaan di sini dan saat ini. – Dr Budhy Munawar Rachman.

Dalam hidup ini banyak hal yang membuat kita gagal paham jika melihatnya dari satu sisi saja, saat kita mencoba melihat dari sisi yang lain, maka kita akan melihat hasil yang berbeda dan belum tentu dugaan kita sesuai dengan yang sebenarnya.

Pemahaman secara menyeluruh terhadap setiap persoalan adalah penting walaupun tidak secara detail untuk menghindari kesalah-pahaman yang menimbulkan sikap negatif terhadap suatu masalah.

Dalam sinopsis buku ini, dituliskan bahwa menyajikan beberapa pokok pikiran untuk dijadikan sebagai bahan perenungan dalam menata hati, pikiran dan Tindakan agar tidak mudah tergesa-gesa dalam menilai setiap permasalahan yang dihadapi, sebab ketiganya merupakan sesuatu yang sangat liar dan sulit menemukan kata sepakat.

Berawal dari Kegelisahan

Dalam kata pengantarnya, Hamzah yang juga pengajar bahasa Arab pesantren Nuhiyah Pambusuang ini menulis, sebagai makhluk sosial sesungguhnya manusia tidak boleh merenggangkan jarak pergaulan antar sesama, sebab semuanya saling membutuhkan.

Apabila sampai terjadi konflik sosial, maka jalan rasional yang bisa dilakukan untuk merapatkan jarak psikologi adalah saling membuka diri untuk menerima sesama dalam pergaulan dan menghargai perbedaan sudut pandang terhadap suatu fenomena atau peristiwa agar tidak mudah terjadi penyimpangan kolektif.

Pages: 1 2 3