Remote Class, Sekolah di era 4.0

Penggunaan media perangkat elektronik dan media daring sudah menjadi sesuatu yang lazim di dunia pendidikan saat ini. Mulai dari pendaftaran calon siswa, pengumpulan berkas pendaftaran, sampai penggunaan google form untuk pendaftaran dan pendataan kegiatan di sekolah. Untuk itu penyelenggaraan kelas secara daring sangat mungkin untuk diselenggarakan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Google Classroom.

Remote class_study from home

Remote class, study from home

 

Meskipun kemudahan melakukan kelas online sangat terbuka, tetapi karena ada tugas lain untuk pendidikan karakter, maka untuk sementara kelas offline atau kelas tatap muka masih menjadi pilhan terbaik.  Pada kelas tatap muka, anak akan menerima pembelajaran lebih banyak dibandingkan kelas daring. Keteladanan, tatapan hangat, sentuhan penyemangat, dan transfer doa tidak mungkin didapatkan anak dari kelas daring.



Sejarah Baru Dunia Pendidikan

Indonesia mencatat sejarah baru pada dunia pendidikan dengan meliburkan kegiatan belajar mengajar bukan pada jadwalnya.  pada peristiwa khusus yang diangap luar biasa yaitu wabah Covid-19 atau orang awam menyebutnya dengan wabah Corona. Alasan inilah yang kemudian secara nasional sekolah diliburkan (baca : belajar dari rumah) selama 14 hari sejak 16 Maret 2020.  Belajar dari Rumah (BDR) atau School from Home (SFH) kemudian diperpanjang mengikuti status yang berlaku di masing-masing daerah.  Berdasarkan kondisi inilah kelas daring kemudian menjadi pilihan terbaik supaya kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, dan siswa maupun guru tetap aman dalam kondisi diberlakukannya social distancing.

Baca juga : Kemudahan Menggunakan Aplikasi Zoom untuk Kelas Daring

Beberapa Pilihan Metode Kelas Daring

Teknologi memberi banyak pilihan penggunaan media belajar secara daring, saat ini sudah banyak dibuat sekolah virtual mulai yang berbayar (dibuat oleh pihak swasta seperti Ruang Guru) hingga yang gratis (dibuat oleh lembaga resmi pemerintah seperti Rumah Belajar). Selain itu beberapa platform atau aplikasi sering digunakan untuk membuat kelas virtual adalah whatsapp group, channel telegram, google classroom, google hangout atau webex. Diantara sekian banyak pilihan saya ingin lebih jauh mengulik Google Classroom.



Spesifikasi Google Classroom

Remote class Googel classroom

Detil aplikasi google classroom

1. Diakses dengan menggunakan akun google mail (contoh : sitatur@gmail.com)
2. Terkoneksi dengan layanan google lainnya sepertti google drive dan google form
3. Setting ruang virtual seperti kelas tatap muka dimana ada ruang kelas. Di dalam ruang kelas ini terdapat forum (ruang diskusi atau tanya jawab), tugas kelas (diberikan oleh guru), Anggota (siswa) dan Nilai (rekap penilaian secara otomatis)
4. Kelas bisa dibuat sesuai kebutuhan guru, kelas paralel atau kelas per mata pelajaran.

baca juga : Be A New Me; Catatan dari World Hijab Day 2020

Keunggulan dan kelemahan Google Classrom

Jika Dibandingkan dengan metode lain, google classroom mungkin yang paling sederhana dan paling mewakili kelas tatap muka. Sedangkan pada metode lain dengan basic chat room, kurang memenuhi kebutuhan kelas seperti penugasan dan penilaian. Meskipun pada aplikasi chat room bisa juga berbagi dokumen atau media sebagai bahan ajar, tetapi tidak spesifik seperti google classroom.

Google classroom cukup aman bagi anak-anak, karena aplikasi ini membatasi bahkan mencegah unggahan foto atau video anak. Sedangkan aplikasi berbasis pada chat room tidak ada ketentuan ini. Untuk memudahkan anggota, google classroom juga mengirim notifikasi melalui email jika ada status baru pada kelas (siswa menyetor tugas, guru memberi nilai, dll)

Dalam praktiknya google classroom bisa diakses dengan komputer (PC atau laptop) dan smartphone. Aplikasi ini bisa juga diikuti oleh siswa yang terlambat bergabung di kelas, karena apa yang dipost tetap terbaca oleh anggota yang baru saja bergabung meskipun kelas sudah dimulai.

Sedangkan kelemahan google classroom adalah pada penggunaan kuota yang cukup banyak. Berbeda dengan whatsapp atau chat room lainnya yang ringan dan lebih mudah diakses. Meskipun demikian google classroom tetap bisa diikuti dengan smartphone dengan kuota biasa. Sedangkan pada webex misalnya harus menggunakan wifi karena besarnya kuota internet yang dibutuhkan.

Baca juga : Stay At Home? Ini Dia 5 Ide Kreatif untuk Anak Selama di Rumah 

Langkah-langkah Membuat Kelas Daring dengan Google Classroom

1. Membuat akun gmail
2. Menguduh aplikasi google classroom
3. Mendaftar google classroom
4. Join ( mengikuti kelas yang sudah ada ) atau create (membuat kelas baru)
5. Menambah peserta atau membagikan kode ruang kelas kepada anggota ( siswa )
6. Memulai kelas dengan membuka diskusi di kolom Forum
7. Memberikan tugas di kolom Tugas Kelas
8. Anggota (siswa) mengerjakan tugas dan menyetor (mengirim) jawaban kepada guru
9. Guru mengoreksi dan memberi nilai
10. Anggota (siswa ) menerima kembali lembar tugasnya dan mengetahui perolehan nilainya.
11. Guru merekap nilai siswa pada kolom Nilai
12. Pengecekan masing-masing anggota atau siswa dapat dilakukan di kolom Anggota

Peluang di Masa Depan

Kemampuan siswa dalam mengakses program-program internet untuk belajar seperti ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. Nantinya mereka akan masuk ke dunia kerja modern, karena bisa dibayangkan beberapa tahun ke depan segala sesuatu akan serba digital. Maka penguasaan pengetahuan mereka dalam mengakses aplikasi semacam Google Classroom ini akan menjadi modal jika nanti misalnya mereka mengelola digital marketing websites.

Tidak hanya itu saja, anak-anak kita ini juga berpotensi menjadi para programmer atau developer di dunia digital. Nanti pasti akan makin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan “tanpa kantor”, aneka startup yang membuat hidup jadi lebih mudah. Sekarang, saat ini mereka masih tertatih belajar bagaimana mengakses link, memasukkan kode-kode classroom, atau berganti dari kelas jenis virtual satu ke kelas lainnya. Tapi percayalah, saat ini mereka sedang bersiap menyandang label Best Digital Agency Jakarta. Akan mernjadi most wanted web developer, atau startup developer dengan gaji yang fantastis.

Simpulan

Setiap produk teknologi selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. Setiap pengguna ada yang terampil ada pula yang gagap. Tetapi pada setiap produk teknologi tersebut (terutama google) dilengkapi dengan tutorial dan problem solving ketika ada masalah. Pada awalnya mungkin akan sedikit rumit, sama halnya ketika pertama kali orang mengenal whatsapp. Tetapi, sekarang hampir semua orang (pengguna internet) sudah sangat mahir menggunakannya. Jadi, mencoba lalu mencoba lagi adalah jalan terbaik daripada takut memulai.

Semoga bermanfaat

 

Sitatur Rohmah

 

*Disampaikan pada sesi sharing dengan guru SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta, tanggal 16 Maret 2020.