1.Mad ‘iwad dikatakan sebagai mad pengganti karena bacaan mad menggantikan bunyi .... *
2.Lafaz رَحْمَةً pada potongan ayat مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً tidak termasuk hukum bacaan .... dikarenakan, huruf yang berharakat fathatain berubah menjadi ه (H) *
3.Berikut ini cara membaca mad layyin yang berada pada akhir kalimat atau tanda waqaf, kecuali …. *
4.Panjang bacaan mad layyin dapat berubah seperti mad ‘arid lissukun apabila …. *
5.Lafal-lafal berikut ini yang mengandung hukum bacaan mad ‘arid lissukun kecuali …. *
6.Apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya berupa wau sukun atau ya sukun yang didahului oleh huruf berharakat fathah, maka hukum bacaannya disebut .... *
7.Cara membaca bacaan mad ‘iwad adalah …. *
8.Apabila ada huruf mad yang berada pada akhir ayat dan diikuti huruf berharakat hidup, bacaannya disebut …. *
9.Bacaan mad layyin terdapat pada lafal .... *
10.Pada ayat di bawah ini yang merupakan contoh hukum bacaan mad ‘arid lissukun adalah …. *
11.Dermawan tidak termasuk akhlak .... *
12.Mendermakan harta di hjalan Allah swt diibaratkan seperti .... *
13.Dengan adanya perumpamaan pahala berderma yang berlipat ganda pada surat al-Baqarah 261, hendaknya kita .... *
14.Berdasarkan surat al-baqarah ayat 261, kebaikan yang akan diterima oleh orang yang mendermakan hartanya di jalan allah swt adalah .... *
15.Islam mendidik umatnya agar beramal dengan ikhlas, yaitu beramal .... *
16.Adapun sedekah atau infak yang dikeluarkan dengan tidak ikhlas, diumpamakan sebagai .... *
17.Orang yang gemar berinfaq akan memperoleh .... karena telah melaksanakan perintahNya. *
18. *
19. *
20. *
21.Dalam firman Allah, seseorang belum mencapai derajat kebaikan jika dia belum menginfaqkan harta yang …. *
22.Sedekah yang paling tinggi pahalanya adalah barang yang disedekahkan …. *
23.Sedekah yang paling mudah dan murah berupa …. *
24.Allah memerintahkan untuk berinfaq, dan menjamin orang yang berinfaq tidak akan rugi. Tidak perlu harta akan habis karena berinfaq, sebab …. *
25.Barang siapa yang bersedekah senilai satu butir kurma dari hasil usaha yang baik (halal), dimana Allah tidak akan menerima kecuali yang baik (halal), sungguh Allah akan menerimanya .... *