Rumah Belajar Masa Depan

· Pustaka KSP Kreatif
5.0
2 reviews
Ebook
400
Pages

About this ebook

Rumah Belajar Masa Depan adalah disertasi Ferry Sutrisna Wijaya dengan judul asli “Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) Sebagai Model Pendidikan Nilai”. 

Penelitian ini dilatarbelakangi keprihatinan akan krisis lingkungan hidup dan krisis nilai, keprihatinan akan terpisahnya pendidikan lingkungan hidup dengan pendidikan nilai, pentingnya rumah belajar di masa depan, dan pengalaman empiris mengembangkan Spirit Camp sebagai rumah belajar lingkungan hidup. Saat ini tidak ada model pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan sebagai model pendidikan nilai untuk sekaligus menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai. 

Rumusan masalah umum yang diteliti adalah “Model konseptual rumah belajar lingkungan hidup apakah sebagai sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus dapat ikut serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai?” 

Dalam kajian pustaka diteliti pemahaman krisis lingkungan hidup dan krisis nilai, pemahaman pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan nilai, pemahaman rumah belajar di masa depan, dan kerangka pemikiran berbagai model pendidikan lingkungan hidup, pendidikan nilai, dan rumah belajar. 

Lokasi penelitian adalah Spirit Camp di Bandung. Metode Penelitian yang dipakai adalah metode grounded research yang bersifat kualitatif, induktif, deskriptif, interpretatif, partisipatif, dan futuristik. Validitas penelitian ini diuji dengan metode triangulasi yaitu dengan mengumpulkan berbagai informasi dan analisis dengan menggunakan berbagai metode, dari kajian pustaka, Focus Group Discussion, wawancara tertulis, dan komentar ahli.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rumah belajar lingkungan hidup sebagai suatu model pendidikan nilai dapat ikut serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai. Komponen-komponen model konseptual rumah belajar lingkungan hidup terdiri dari komponen kegiatan (materi, metode, dan konteks pembelajaran) dan komponen tujuan. Materi rumah belajar lingkungan hidup adalah lingkungan hidup dalam dimensi alam, sosial-budaya, dan sains-teknologi.

Metode pembelajaran adalah bermain kelompok dan berefleksi bersama. Konteks pembelajaran adalah alam terbuka. Tujuan rumah belajar lingkungan hidup adalah manusia bernilai (baik, sempurna, utuh, dan penuh), masyarakat bernilai (green families, green schools, green society), dan lingkungan bernilai (lestari dan utuh). Dengan istilah lain, tujuannya adalah keutuhan ciptaan (integrity of creation). Komponen pengaruhnya keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. 

Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan untuk penelitian selanjutnya, keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah untuk mendukung efektifitas rumah belajar lingkungan hidup sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus dapat ikut serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai. 

***

Disertasi ini memberi added value bagi khazanah ilmu pendidikan bangsa. (Prof. Emil Salim, Bapak Lingkungan Hidup Indonesia)

Satu-satunya buku dalam literatur bahasa Indonesia yang paling lengkap membahas model-model pendidikan nilai. Sebuah buku yang sangat menginspirasi bagaimana kita mendidik generasi muda zaman digital ini. (Fidelis Waruwu, M.Sc.Ed, Direktur Education Training & Consulting, Trainer Living Values Educational Program (LVEP), dan penulis buku Train The Trainer Budaya Nilai)

Perlu dimiliki oleh semua pemangku kepentingan karena memaparkan model pendidikan nilai yang sekaligus dapat ikut serta menanggapi beragam krisis. Saya tidak ragu mendukung upaya ini karena model konseptual yang direkomendasikan berbasis penelitian yang saksama. (Amanda Katili Niode, PhD, Direktur Climate Reality Indonesia)

Buku ini menunjukkan bahwa panggilan spiritualitas, kesadaran melestarikan alam, dan gerakan nyata dapat berpadu dan berpotensi menghela perbaikan bagi keberlanjutan. (Iwan Pranoto, Pengajar ITB)

Melalui pendekatan grounded research dan menggunakan metode triangulasi, penelitian ini memberikan hasil yang berharga dan menyimpulkan bahwa rumah belajar lingkungan hidup dapat berperan penting dalam mengatasi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai. (Dr. Dasim Budimansyah, Profesor dalam bidang Sosiologi Kewarganegaraan (Sociology of Citizenship), Universitas Pendidikan Indonesia)

Tidak banyak bacaan yang mendekati krisis lingkungan hidup dalam hubungannya dengan krisis nilai, terlebih lagi mengambil pelajaran dari laboratorium di mana kedua krisis berinteraksi secara nyata. Buku ini memberikan perspektif penting bagi praktisi lingkungan, pebisnis, pengambil kebijakan, dan semua orang yang memiliki kepedulian lingkungan, pendidikan, dan sosial. (Margaretha Quina, Environmental lawyer)

Disertasi ini memuat banyak iktibar dan teladan yang selayaknya dieksplorasi oleh setiap manusia. (Senny Suzanna Alwasilah, Dekan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung)

Satu permasalahan serius dalam pendidikan formal adalah keterlepasan antara apa yang dipelajari di ruang kelas dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini bisa mengisi kekurangan dalam praktik umum persekolahan: menawarkan perspektif segar dan dorongan kepada pembaca untuk terlibat dalam gerakan bersama merawat alam semesta. (Anita Lie, pendidik, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya)

Ratings and reviews

5.0
2 reviews

About the author

Ferry Sutrisna Wijaya, atau Sutrisna Widjaja, lahir di Bandung 29 Agustus 1961. Ditahbiskan sebagai imam diosesan Keuskupan Bandung 2 Februari 1990. Menempuh pendidikan S1 Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, S2 Pastoral Studies East Asian Pastoral Institute Ateneo de Manila University di Filipina, dan S3 Prodi Pendidikan Nilai Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.

Sebagai imam pernah bertugas di beberapa paroki, seminari tinggi Fermentum, komisi kepemudaan, komisi pendidikan, dan ekonom keuskupan. Pernah menjadi anggota pengurus Unio Indonesia, Yayasan Universitas Katolik Parahyangan, Badan Pengurus APTIK, dan Komdik KWI. Masih aktif di gerakan Marriage Encounter dan Choice.

Sejak tahun 2000 mengajar Teologi Pastoral, Manajemen Pastoral, dan Teologi Sosial di Fakultas Filsafat dan Program Magister Teologi Universitas Katolik Parahyangan. Sejak 2014 bekerja dan tinggal di Eco Camp dan Eco Circle yang dikelola Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Pernah ikut training Living Values, Lions Quests, Climate Change, Theory U, dan Laudato Si Animator.

Bidang minatnya pastoral, leadership, pendidikan kesadaran lingkungan hidup, dan masa depan pangan. Di sela-sela waktunya juga menjadi kontributor portal berita sesawi.net

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.