Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo membeberkan alasan orang berusia 45 sampai 65 tahun memiliki angka kematian tinggi akibat
virus corona (SARS-CoV-2) di Indonesia.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan korban virus corona meninggal terbanyak berada di rentang usia 45-65 tahun. Saat ini korban meninggal dunia di Indonesia sudah mencapai 49 dari 579 kasus positif.
Herawati mengatakan banyak studi membuktikan bahwa sistem imun sebagai perisai tubuh dari segala macam penyakit tidak sekuat ketika usia muda. Oleh karena itu, usia 45 sampai 65 tahun mudah terserang penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada perubahan sistem imun pada usia lanjut. Pada suatu studi untuk melihat aspek imunologi dan epidemiologi penyakit infeksi di
Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) di Amerika Serikat, tampak bahwa ada peningkatan insiden yang berhubungan dengan umur terkait penurunan sistem imun," kata Herawati saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (24/3).
Selain sistem imun menurun kecepatan regenerasi sel juga menurun dan tidak secepat di saat muda. Kualitas berbagai organ, tulang, hingga otot juga tidak sebagus saat muda dulu.
"Iya bisa saja [karena regenerasi menurun]," kata Herawati.
[Gambas:Video CNN]Dihubungi terpisah, Peneliti Bidang Mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono juga membuktikan orang lanjut usia memiliki tingkat kematian tinggi akibat corona. Ia menjelaskan berdasarkan Italian National Institute of Health rata-rata pasien meninggal akibat Corona di Italia berusia 78 tahun.
Di sisi lain Sugiyono menjelaskan ada beberapa faktor pasien corona berusia 60 tahun ke atas memiliki tingkat kematian tinggi. Beberapa faktor diantaranya sistem kekebalan tubuhnya sudah melemah sehingga mudah terkena infeksi.
Faktor selanjutnya adalah pasien memiliki riwayat penyakit bawaan seperti jantung, diabetes,penyakit saluran pernapasan lain, hipertensi dan kanker. Faktor ini senada dengan Yuri yang mengatakan hampir semua pasien meninggal memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, hingga jantung kronis.
"Dari kasus kematian di Italia, hanya 12 persen saja yang disebabkan oleh corona tanpa ada riwayat penyakit bawaan lain. 88 persen sisanya memiliki riwayat penyakit bawaan lainnya," kata Sugiyono.
Berdasarkan
Chinese Center for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat kematian di China akibat corona adalah sekitar 4,04 persen. Apabila dibagi ke tingkat umur, pasien dengan umur di bawah 50 tahun memiliki tingkat kematian 0 persen hingga 0,3 persen.
Persentase akan akan meningkat dari ke 1,3 persen hingga 14 persen pada pasien yang berusia 50 tahun ke atas.
(jnp/DAL)