blank
Personel Polsek Puhpelem Polres Wonogiri dan petugas Koramil-24 Puhpelem Kodim 0728 Wonogiri, mengamankan lokasi temuan kerangka mayat di hutan rakyat.

blankWONOGIRI (SUARABARU.ID) – Temuan kerangka mayat, Sabtu siang (16/5), menggegerkan warga masyarakat Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Puhepelem (sekitar 70 Kilometer arah timur laut Kota Wonogiri).

Diindikasikan, kerangka mayat itu berjenis perempuan berambut panjang yang belum dikenali identitasnya. Keterangan yang dihimpun dari lokasi kejadian, menyebutkan, kerangka mayat itu ditemukan secara tidak sengaja oleh petani Atmo Sutiyo (60), warga asal Lingkungan Sambirejo, Kelurahan Puhpelem, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri.

Siang itu, Atmo, mendatangi kawasan hutan rakyat tersebut, untuk keperluan mencari rumput pakan ternak piarannya. Mendadak dia merasa curiga, ketika dari jauh melihat ada jaket warna merah yang teronggok di bawah rerimbun tanaman hutan rakyat. Lokasinya berada di sisi timur pemakaman umum Gudek, tepatnya di belakang SMP Negeri 2 Puhpelem, Kabupaten Wonogiri.

blank
Jaket warna merah yang teronggok di kawasan hutan rakyat ini, yang pertamakali dilihat oleh Atmo Sutiyo. Setelah didekati ternyata ada kerangka mayatnya.

Tengkorak Manusia

Tempat tersebut, terhitung sepi dan jarang didatangi orang. Betapa kagetnya Atmo, ketika mendekat melihat ada tengkorak manusia. Temuan ini, segera disampaikan ke Iswanto (45) dan Seno (45). Keduanya adalah tetangga Atmo yang sama-sama merupakan warga Dusun Sambirejo, Desa Puhpelem, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri.

Untuk selanjutnya, temuan itu dilaporkan ke pamong desa dan ke Polsek Puhpelem. Menyikapi laporan ini, petugas piket Polsek Puhpelem Bripka Joko dan Bripka Mulyono, bersama personel Koramil-24 Kodim 0728 Wonogiri Pelda Bambang dan Kopka Mulyawan, segera mendatangi ke lokasi temuan. Ikut mendatangi ke lokasi temuan, Sekretaris Camat (Sekcam) Puhpelem, Edi, beserta Lurah Giriharjo, Warno.

Oleh Kapolsek Puhpelem Iptu Budiyono, kasus ini segera dilaporkan ke Polres Wonogiri. Menyikapi laporan Polsek Puhpelem, Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, segera menugaskan jajaran Satreskrim Polres Wonogiri bersama Tim Inafis-nya, untuk melakukan penanganan ke lokasi temuan dan melaksanakan evakuasi korban.

blank
Di kawasan hutan rakyat belakang SMP Negeri 2 di Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, ini ditemukan kerangka mayat yang menggegerkan warga.

Korban Pembunuhan ?

Ada dugaan, mayat yang tinggal kerangka tengkorak dan tulang belulang itu, merupakan korban pembunuhan yang sengaja dibuang ke lokasi tersebut. Hasil pemeriksaan tim medis di lokasi temuan, memprediksikan korban telah meninggal sekitar 2 bulan yang lalu. Sehingga seluruh daging pada tubuhnya telah hilang, dan tinggal tersisa tengkorak beserta tulang belulang.

Petugas yang melakukan penanganan, mengamankan barang bukti berupa jaket warna merah, celana jeans warna biru, yang merupakan busana korban, serta rambut hitam panjang yang teronggok di dekat posisi tengkorak. Juga mengamankan cincin kawin yang diduga milik korban.

Camat Puhpelem, Jaminan, semalam menyatakan, temuan kerangka mayat tersebut, telah dimaklumatkan ke publik, dengan harapan bila ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya, segera menghubungi ke polisi terdekat.”Tapi belum ada warga Kecamatan Puhpelem yang melaporkan pernah kehilangan anggota keluarganya,” jelas Camat Puhpelem, Jaiman.

blank
Pencari rumput Atmo Sutiyo, warga Lingkungan Sambirejo, Kelurahan Puhpelem, Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri, menemukan kerangka mayat di kawasan hutan rakyat.

Diperkirakan, mayat tersebut bukan warga Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri. Upaya menyebarluaskan informasi tentang temuan kerangka mayat tersebut, juga dilakukan oleh masyarakat nitizen melalui jejaring media sosial (Medsos). Harapannya, kasus tersebut segera terungkap asal-usulnya, dan dalam upaya membantu petugas untuk melakukan pengungkapan kasusnya.

Kasubag Humas Polres Wonogiri, Iptu Suwondo, tidak menolak adanya temuan kerangka mayat yang menggegerkan warga tersebut. Hanya saja, pihaknya belum menerima laporannya, sehingga belum dapat memberikan keterangan.

Bambang Pur