Jurnal Refleksi Modul 1.4

Jurnal Refleksi Modul 1.4

Nilai dan Peran Guru Penggerak

 


Ditulis oleh: Junaedi

Calon Guru Penggerak angkatan 6

SMAN 3 Sukabumi Kota Sukabumi Provinsi Jawa barat

 

Salam dan Bahagia

Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan bahagia selalu.

 

Alhamdulillah saat ini saya sudah pada tahap mempelajari Modul 1.4 tentang Budaya Positif, yang membahas tentang pentingnya membangun budaya positif di sekolah sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid.

 

Saya merefleksikan Modul 1.4 ini melalui jurnal yang saya tulis dengan menggunakan model 4F, yakni Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), dan Future (penerapan).

 

FACT (PERISTIWA)

 

Rangkaian kegiatan Modul 1.4 tentang Budaya Positif ini saya laksanakan mulai dari tanggal 10 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2022.

 

Pendahuluan - Modul 1.4




Saya memulai pembelajaran Modul 1.4 ini dengan membuka halaman 1.4.a.2. Pendahuluan - Modul 1.4 untuk melihat Video Pengantar dari Modul 1.4 ini yang mana Modul ini diharapkan dapat menjadi suatu pembelajaran, tempat berproses, wadah untuk berdiskusi, dan menumbuhkan semangat untuk menggali dan mengembangkan potensi anak-anak Indonesia yang berkarakter kuat, mandiri, dan merdeka.

 

Setelah mempelajari Modul ini, saya diharapkan dapat:

1.    memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman.

2.    mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.

 

Alur Belajar MERDEKA

 

Mulai dari Diri - Modul 1.4

 

Pada alur Mulai dari Diri ini, kegiatan pembelajarannya adalah mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggung jawab, sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara.


 

Untuk memulai pembelajaran di alur Mulai dari Diri modul Budaya Positif ini, saya melakukan pengamatan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang:

1.    Pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan saya.

2.    Bagaimana saya dapat menciptakan suasana positif di lingkungan saya.

3.    Hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid

4.    Seberapa efektifkah penerapan disiplin saat ini di sekolah saya.

 

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan refleksi terhadap bagaimana kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan yang telah ditentukan. Setelah melaksanakan refleksi terkait peran dalam menciptakan budaya positif, saya kemudian mengutarakan harapan untuk Diri Sendiri dan juga harapan pada murid-murid saya, bagaimana perkembangan saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid setelah mempelajari modul ini. Terakhir adalah menuliskan ekspetasi saya tentang apa saja kegiatan, materi, manfaat yang saya harapkan ada dalam modul ini.

 

Setelah mempelajari alur Mulai dari Diri ini, diharapkan agar saya dapat:

1.    Mengaktifkan pengetahuan awal yang telah dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah.

2.    Mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggung jawab, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.

 

Eksplorasi Konsep - Modul 1.4

 

Eksplorasi konsep untuk Budaya positif terbagi menjadi 6 topik pembelajaran, yaitu:

1.    Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal

2.    Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi

3.    Keyakinan Kelas

4.    Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas

5.    Restitusi - Lima Posisi Kontrol

6.    Restitusi - Segitiga Restitusi

 

Setelah mempelajari sesi Eksplorasi Konsep ini, diharapkan agar saya dapat:

1.    menjelaskan makna ‘kontrol’ dari paparan Teori Kontrol Dr. William Glasser serta miskonsepsi yang terjadi di kehidupan sehari-hari, serta dapat menjelaskan perubahan paradigma stimulus respon kepada teori kontrol.

2.    menjelaskan makna Disiplin Positif, dan mengamati penerapannya di lingkungannya, serta kaitan Teori Kontrol dengan 3 Motivasi Perilaku Manusia.

3.    menjelaskan pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif.

 

Ruang Kolaborasi - Modul 1.4

 

Pada sesi Ruang Kolaborasi ini, diharapkan agar saya dapat merancang kegiatan yang memanfaatkan kekuatan nilai para pihak secara kolaboratif.

 

Pada tahap ruang kolaborasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu kerja kelompok dan forum diskusi sinkronus bersama fasilitator, dimana saya melaksanakan kolaborasi dengan rekan CGP lainnya untuk membuat komunitas praktisi dengan menganalisis contoh-contoh Kasus.

 

Ruang Kolaborasi sesi 1 dilaksanakan pada Jumat, 14 Oktober 2022 jam 13.00 -15.15 WIB


 

Ruang Kolaborasi sesi 2 dilaksanakan pada Senin, 17 Oktober 2022 jam 15.45 - 18.00 WIB




Produk Ruang Kolaborasi Diskusi

 

Hasil diskusi Ruang Kolaborasi kelompok saya dapat dilihat melalui beberapa gambar berikut:




Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.4

 

Pada sesi Demonstrasi Kontekstual ini, diharapkan agar saya dapat mempraktikan pemahaman mereka tentang penerapan segitiga restitusi dengan murid di sekolah.

 

Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, saya melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap satu murid di sekolah dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1.    Membuat skenario lengkap untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di sekolah.

2.    Mengajak satu murid untuk melakukan praktik segitiga restitusi yang sudah dibuat.

3.    Melakukan praktik segitiga restitusi.

4.    Meminta tanggapan murid mengenai perasaan mereka ketika saya melakukan praktik segitiga restitusi itu.

5.    Praktik segitiga restitusi direkam sesuai dengan skenario yang telah dibuat beserta tanggapan dari murid dalam bentuk video.

6.    Mengunggah video praktik segitiga restitusi ke kanal YouTube/ Google Drive dan menyematkan tautannya pada LMS.

 

Produk Demontrasi Konstekstual Modul 1.4 Budaya Positif



 


Elaborasi Pemahaman - Modul 1.4

 

Pada sesi Elaborasi Pemahaman ini, setelah berdiskusi bersama instruktur, diharapkan saya dapat mendemonstrasikan pemahaman secara lebih mendalam mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.

 

Sesi Elaborasi Pemahaman ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu:

1.    Membuat Pertanyaan Elaborasi Pemahaman yang nantinya akan diteruskan kepada Instruktur untuk dibahas pada saat Vicon dengan Instruktur.

2.    Video Conference dengan Instruktur, Ibu Ajeng Wulansasi pada hari Jumat, tanggal 21 Oktober 2022, jam 13.00-14.30 WIB.




Koneksi Antar Materi - Modul 1.4

 

Pada sesi Koneksi Antar Materi ini terbagi menjadi dua kegiatan yaitu Forum Diskusi Tertulis dan Penugasan Mandiri dengan tujuan diharapkan agar saya dapat memahami keterkaitan konsep budaya positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2 dan 1.3 serta dapat menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah.

 

Produk Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif


 

Aksi Nyata - Modul 1.4

 

Aksi Nyata ini merupakan penghujung modul 1.4. dimana saya harus dapat mengimplementasikan pemahaman saya terkait budaya positif yang dapat membantu murid belajar dengan aman dan nyaman sesuai filosofi KHD. Tidak hanya itu, saya juga akan mendapat kesempatan untuk membagikan pemahaman dan pengalaman kepada guru-guru di sekitar saya.



 

Saya melakukan Aksi Nyata berkolaborasi dengan rekan CGP satu sekolah dengan saya yaitu Ibu Athi Setianingsih dengan melaksanakan Diseminasi Budaya Positif di sekolah kami, SMAN 3 Sukabumi Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah kami mendapat dukungan penuh oleh Kepala Sekolah dan juga seluruh warga sekolah, hal ini dibuktikan dengan kehadiran seluruh Tenaga Pendidik dan Kependidikan termasuk Kepala Sekolah dan juga Wakasek saat diseminasi.



 

FEELING (PERASAAN)

 

Perasaan saya selama mengikuti pembelajaran Modul 1.4 adalah: Bersyukur, Bahagia, Terharu, dan Semangat.

 

Saya merasa Bersyukur dapat mengikuti sesi Modul 1.4 tentang Budaya Positif ini, dimana saya dapat memahami pentingnya budaya positif di sekolah sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid.

 

Saya juga bersyukur mempunyai teman CGP serta Fasilitator dan Pengajar Praktik yang selalu memberikan dukungan.

 

Saya merasa Bahagia dapat mengikuti sesi Modul 1.4 tentang Budaya Positif ini, karena mendapatkan dukungan dari semua pihak terutama kepala sekolah dan seluruh komunitas di sekolah sehingga saya dapat mengikuti pembelajaran dan dapat menyelesaikan semua tugas yang diberikan yang pada akhirnya semakin memperkuat pemahaman saya tentang Budaya Positif.

 

Saya merasa Terharu dapat melaksanakan Diseminasi Budaya Positif di sekolah yang mendapatkan dukungan dari seluruh pihak di sekolah dengan hadirnya seluruh Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam kegiatan diseminasi.

 

Saya merasa Tertantang untuk memperbaiki kekurangan saya yang saya temui serta tertantang untuk lebih memahami lagi tentang Budaya Positif, sehingga saya dapat segera mempraktikkan dan mengimbaskan pengalaman dan pemahaman yang saya dapatkan dari pelatihan ini dalam aksi nyata saya di sekolah agar dapat bermakna bagi saya dan sekolah saya terutama bermanfaat bagi murid saya dan juga komunitas yang ada di sekolah dan di luar sekolah.

 

FINDINGS (PEMBELAJARAN)

 

Setelah mempelajari Modul 1.4 ini, saya mendapatkan pemahaman tentang pentingnya budaya positif di sekolah sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid dimana pemahaman ini saya dapatkan melalui pendamalam materi dan praktik 6 topik pembelajaran, yaitu:

 

1.    Disiplin Positif dan Nilai Kebajikan Universal
Disini saya mempelajari makna ‘kontrol’ dari paparan Teori Kontrol Dr. William Glasser serta miskonsepsi yang terjadi di kehidupan sehari-hari, serta mempelajari perubahan paradigma stimulus respon kepada teori kontrol. Berikutnya saya juga mempelajari makna Disiplin Positif, dan mengamati penerapannya di lingkungannya, serta kaitan Teori Kontrol. Selain itu, saya juga mempelajari pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif.

2.    Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
Disini saya mempelajari konsep teori motivasi, hukuman dan penghargaan, dan pendekatan restitusi. Selain itu, saya juga mempelajari cara melakukan pengamatan dan peninjauan atas praktik penerapan konsep-konsep tersebut di lingkungannya sendiri.

3.    Keyakinan Kelas

Disini saya mempelajari cara menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah/kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas. Selain itu, saya juga mempelajari cara menjelaskan proses pembentukan dari peraturan-peraturan beralih ke keyakinan kelas.

4.    Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
Disini saya mempelajari kebutuhan dasar yang menjadi motif dari tindakan manusia baik murid maupun guru. Selain itu, saya juga mempelajari cara menganalisis dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dasar terhadap pelanggaran peraturan dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kebajikan. Berikutnya saya juga mempelajari cara mengidentifikasi peran dan sekolah guru dalam upayanya menciptakan lingkungan belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang beragam.

5.    Restitusi: 5 Posisi Kontrol

Disini saya mempelajari cara melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-muridnya. Berikutnya saya juga mempelajari cara menerapkan disiplin restitusi di posisi Manajer, minimal pemantau agar dapat menghasilkan murid yang bertanggung jawab, mandiri dan merdeka.

6.    Restitusi: Segitiga Restitusi

Disini saya mempelajari restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah. Kemudian saya juga mempelajari cara menerapkan restitusi dalam membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka. Selain itu, saya juga mempelajari cara menganalisis dengan sikap reflektif dan kritis penerapan disiplin positif di lingkungannya.

 

FUTURE (PENERAPAN)

 

Setelah mempelajari Modul 1.4 ini, untuk mengimplementasikan pemahaman saya tentang Budaya Positif, maka ada beberapa hal yang akan saya lakukan atau saya terapkan, antara lain yaitu:

1.    Mengadopsi kebiasaan reflektif sebagai Guru Penggerak

2.    Menerapkan Budaya Positif dalam kehidupan saya

3.    Untuk dapat menumbuh-kembangkan Budaya Positif dalam diri murid-murid saya, maka saya terlebih dahulu harus mampu menumbuh-kembangkan Budaya Positif dalam diri saya

4.    Berbagi pengalaman dan praktik baik di komunitas dan juga sekolah, dan

5.    Melaksanakan Pengembangan Diri yang Sederhana, Konkret dan Rutin, seperti:

a.    Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid

b.    Semangat belajar dengan melaksanakan pengembangan diri yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

c.    Berkolaborasi dengan komunitas atau rekan guru lain untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas

d.    Selalu merefleksi pembelajaran dan mengevaluasi demi peningkatan kualitas pembelajaran

e.    Selalu inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, serta bermakna positif pada murid.

  

Link

https://s.id/jurnalrefleksimodul14

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url