Aku adalah jejak yang berkelok di jalan sunyi, serpihan cahaya di lorong gelap. di dadaku, bait-bait meluap, prosa menjelma hujan, menghapus debu-debu di kening dunia.

Aku menggubah hidup dalam ritme yang pecah-pecah, meniti benang merah di antara gelombang rindu dan kehilangan, menjaring warna yang tumpah dari kanvas langit.

Ini Aku, satu titik di jagat luas, tapi dalam getar ini ada nyanyian semesta, ada sajak yang tak selesai di ucap bibir malam.

Maka bacalah aku seperti laut membaca ombaknya, seperti langit membaca awan. Disini, di halaman ini, kehidupan mengeja dirinya. Lirih, gaduh, indah, dan berwarna.

~ Yan Andriana ~