MAHASISWA UPI BANTU PENGUATAN PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH DI SUMEDANG

Pembelajaran daring seakan menjadi pola pembelajaran yang trend akhir-akhir ini. Bukan tanpa alasan, tentunya hal ini sebagai dampak dari adanya Covid-19. Sekolah-sekolah diberbagai jenjang kini dihimbau untuk melaksanakan pembelajaran daring sejak dikeluarkannya surat edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Sejumlah adaptasi pembelajaran tatap muka ke tatap maya juga menuai banyak cerita suka dan duka.

LPPM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga yang aktif mengurus perihal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik bertajuk Pencegahan dan Penanggulangan Dampak (PPD) Covid-19 di Bidang Pendidikan dan Ekonomi, memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdi di tengah pandemi.

Dalam bidang pendidikan, salah satu tujuan khusus dari KKN ini ialah membantu menguatkan proses pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru. Mengimplementasikan tujuan khusus ini, Adam Ramadhan Yusuf selaku Mahasiswa peserta KKN Tematik PPD Covid-19 telah melakukan program penguatan pembelajaran daring untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas dari pembelajaran sebagai respon dari segala permasalahan dampak pandemi di bidang Pendidikan.

 Mahasiswa UPI asal Kabupaten Sumedang ini melakukan berbagai macam kegiatan penguatan pembelajaran daring salah satunya dengan cara membuat sebuah pengembangan bahan ajar yang bervariatif untuk membantu guru dan siswa kelas 2 SD selama 3 pekan berturut-turut dari pertengahan November hingga Desember 2020 di Sekolah Dasar Negeri Tanjung Siang, Kecamatan Cimanggung, Kab. Sumedang Jawa Barat.

Pengembangan bahan ajar sebagai program penguatan pembelajaran daring, Adam lakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahapan identifikasi, koordinasi dan analisis bersama guru, perancangan pengembangan bahan ajar, pelaksanaan dan evaluasi di setiap pertemuan pembelajaran. Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan, bentuk dari hasil pengembangan bahan ajar pada tahap pelaksanaan merupakan penggabungan antara tuntutan materi kurikulum dengan teknologi berbagai macam platform yang dioptimasi untuk fitur aplikasi WhatsApp Group. Sehingga aplikasi WhatsApp yang begitu familiar di kalangan siswa, guru maupun orang tua, bisa menjadi sebuah alternatif media pembelajaran daring yang maksimal dan menyenangkan bagi siswa.

“Aplikasi percakapan sejenis WhatApp sebenarnya bisa kita maksimalkan semua fiturnya dengan platform lain yang mendukung instruksi bahan ajar, beberapa contoh hasilnya yaitu instruksi materi pembelajaran menggunakan bahasa yang mudah dipahami usia anak kelas 2 lalu didukung dengan fitur emoji, sticker atau gambar yang relevan dan menarik. Selain itu bisa menayangkan video pembelajaran dengan menempelkan tautan video sehingga video bisa ditonton tanpa siswa harus mengunduhnya. Kemudian penilaian bisa kita pakai metode kuis online menggunakan platform seperti quizizz yang menarik serta metode penilaian kinerja yang meminta bantuan orang tua siswa untuk mendokumentasikan semua aktivitas pembelajaran anaknya dengan kreatif dimana dan kapan saja”. Tegas Adam.

Selain membuat bahan ajar, Adam juga membuat sebuah video pendampingan orang tua siswa untuk menginspirasi dan mengajak kerja sama orang tua dalam menyukseskan pembelajaran daring. Dalam video tersebut Adam memberikan pesan rasa terima kasih kepada seluruh orang tua yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing anaknya dalam pembelajaran daring dan mengajak orang tua untuk memahami keadaan pandemi saat ini. Selain itu Adam juga memberikan video tutorial bagi orang tua dalam membimbing anak tentang cara membuat dokumentasi bukti penugasan siswa dengan menggunakan foto kolase yang kreatif. “Keadaan pandemi saat ini semua dilanda permasalahan emosional yang bosan untuk tetap berada di rumah, maka dari itu saya mencoba mengajak orang tua untuk berkreasi dalam mendokumentasikan aktivitas belajar anaknya supaya lebih menantang dan menyenangkan”. Ujar Adam.

Guru dan beberapa orang tua siswa pun memberikan kesan positif terhadap kegiatan KKN yang telah dilakukan oleh salah satu mahasiswa UPI ini. Pandemi saat ini yang banyak menimbulkan permasalahan khususnya di bidang Pendidikan maka seorang mahasiswa yang merupakan agent of change akan merasa dibutuhkan akan kehadiran dan bantuannya di tengah masyarakat. “Terima kasih juga buat bapak, pelajarannya sangat berarti walaupun baru sebentar, semoga bapak tetap diberi Kesehatan dan kelancaran untuk tetap mengajar”. Harap salah seorang orang tua siswa. (JN)