Prodi Logistik Kelautan Kampus UPI di Serang Lakukan Serah Terima Alat Keselamatan Kapal Laut dari ITS Surabaya (AISITS)

Ketua Program Studi Logistik Kelautan (LK), Kukuh Widiyanto, S.Pd., M.Sc., beserta jajaran dosen LK hadir dalam pertemuan singkat yang dipimpin oleh Wakil Direktur Kampus UPI di Serang, Dr. Encep Supriatna, M.Pd, pada Rabu (30/12).

Kesempatan tersebut, diselenggarakan serah terima alat identifikasi keamanan kapal laut atau disebut Automatic Identification System (AIS). Alat tersebut merupakan hibah dari kampus ITS dalam kaitannya dengan kolaborasi penelitian. Untuk pemanfaatan alat tersebut, UPI bekerjasama dengan ITS dan beberapa perguruan tinggi dan Lembaga di berbagai wilayah di Indonesia.


Acara serah dilakukan dengan cara penandatangan berita acara oleh Wakil Direktur, Dr. Encep Supriatna, M.Pd. dan ditutup dengan foto bersama.

Dalam sambutannya, Wakil Direktur Kampus UPI di Serang, Dr. Encep Supriatna, M.Pd menyampaikan bahwa kami atas nama pimpinan UPI Kampus Serang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas hibah alat ini yang sangat bermanfaat bagi program studi baru kami Logistik Kelautan yang berdiri sejak April 2020 ini. Meskipun prodi baru, tapi prestasi LK ini luar biasa karena dapat mengadakan kerjasama dengan kampus ITS di Surabaya yang juga bekerjasama dengan Kobe University di Jepang. Kami berharap alat ini tentunya dapat menunjang tridharma perguruan tinggi. 


“Atas nama UPI dan Prodi Logistik Kelautan Kampus UPI di Serang, kami mengucapkan  terima kasih kepada Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., yang telah mewujudkan kerjasama penyerahan alat ini dengan sangat baik.  Berawal dari kegiatan konsorsium hingga pengiriman AISITS ini ke Serang yang sudah kami terima dalam kondisi sangat baik. Kami berharap  semoga dengan adanya instalasi alat AISITS ini dapat memperkaya data bahari yang memantau jalur kapal dan keselamatan kapal terutama dari wilayah Selat Sunda,” ujar Kaprodi Logistik Kelautan,  Kukuh Widiyanto, S.Pd., M.Sc.,


“Alhamdulillah. Beruntung sekali UPI berhasil lolos dalam seleksi penerima hibah alat ini (baca: AIS) karena hibah ini tidak sembarang diberikan. Tindak lanjutnya, bagaimana agar alat ini dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian. Selain itu tantangannya adalah pemeliharaan. Semoga kami bisa melakukannya dengan baik,” ujar Ma’ruf, S.T., M.Sc., selaku perwakilan UPI dalam pengajuan hibah alat AIS. [HN/TWSRG]