Info Update Webinar Series #4
A. Pharmaceutical Science And Technology For New Normal Era, Tantangan dan Peluang Industri Farmasi di Era New Normal
Waktu pelaksanaan :
Kamis, 27 Agustus 2020
13.00-16.00 WIB
Via Zoom & Youtube Live Streaming
(Mohon subscribe dan tekan tombol lonceng untuk mendapatkan update informasi)
Narasumber :
1) Dr. Raphael Aswin Susilo Widodo,ST.M.Si.
(Vice President Research And Development, Regulatory & Medical Affairs SOHO Global Health)
2) Prof. apt. Heni Rachmawati, Ph.D
(School of Pharmacy, Bandung Institute of Technology)
3) Dr. apt. Yudi Wicaksono, M.Si.
(Keris coordinator of Bahan Aktif Farmasi, Faculty of Pharmacy, University of Jember)
Moderator: Apt. Viddy Agustian Rosyidi, S.Farm., M.Sc.
Link Pendaftaran
https://s.id/webinar4farmasiunej
Narahubung
apt. Titin Nur Farida, S.Farm
https://wa.me/+6285233885181
Didukung oleh:
Keris Drug delivery | Keris Bahan Aktif Farmasi | Keris Produk Kosmetik
B. Tata Tertib
- Webinar ini dapat diikuti melalui Zoom dan melalui kanal YouTube Fakultas Farmasi UNEJ Official (https://s.id/kanalfarmasiunej).
- ID peserta dalam Webinar ini harus menggunakan nama asli, bukan nama perangkat atau nama institusi.
- Peserta yang mendapatkan akses ke Zoom harus berpakaian dan berperilaku sopan saat Webinar dilaksanakan.
- Peserta sangat diharapkan untuk mematikan suara (mute) selama proses Webinar berlangsung.
- Hormati panelis dan peserta lain selama forum berlangsung.
- Peserta tidak diperkenankan memposting permintaan bantuan teknis di ruang obrolan.
- Semua peserta yang mengikuti Webinar melalui Zoom atau Youtube dapat mengajukan pertanyaan melalui komentar pada bagian bawah laman http://s.id/webinarfarmasiunej4 dengan cara: Ketik TANYA, narasumber yang dituju, dan dilanjutkan dengan pertanyaan secara ringkas.
- Semua peserta wajib mengisi presensi pada link yg akan diumumkan melalui website Fak. Farmasi UNEJ (http://s.id/webinarfarmasiunej4) pada rentang waktu pukul 12.45 s.d 14.00 WIB. Presensi sukses jika peserta mendapatkan notifikasi melalui email seperti contoh berikut :
Email notifikasi ini bersifat rahasia yang nanti digunakan untuk mengerjakan post test. Membagi email notifikasi presensi pada orang lain dapat berdampak pada kegagalan post test/tidak mendapatkan sertifikat.
Jika peserta tidak mengisi presensi pada rentang waktu yg ditentukan (pukul 12.30-14.00 WIB), maka tidak dapat mengikuti post test dan tidak berhak memperoleh sertifikat. - Di akhir acara form post test akan direlease. Peserta mengerjakan post test melalui edit tanggapan pada email notifikasi presensi.
Peserta dapat mengedit jawaban lebih dari satu kali untuk mendapatkan nilai dengan batas tertentu. Peserta mengerjakan postest sampai dengan jam 20.00 WIB, setelah batas waktu tersebut form post test akan ditutup. - Sertifikat akan dibagikan kepada peserta yang mengikuti acara dari awal sampai akhir dengan mengisi post test. Peserta yang mendapatkan nilai post test > 80 akan mendapatkan sertifikat dengan 2,5 SKP IAI; sedangkan peserta yang mendapatkan nilai kurang dari 80 tidak akan mendapatkan sertifikat.
- Sertifikat akan dikirimkan maksimal dalam waktu sepekan. Peserta yg belum mendapatkan sertifikat dapat mengisi form pengaduan sertifikat dengan menyertakan bukti pendukung keikutsertaan dan hasil post test atas nama yang bersangkutan. Pengaduan dibatasi sampai dengan tanggal 4 September 2020.
C. Link Presensi
Link Presensi Sudah Ditutup.
D. Link Materi
1) Materi Dr. Raphael Aswin Susilo Widodo,ST.M.Si.
2) Materi Prof. apt. Heni Rachmawati, Ph.D
3) Materi Dr. apt. Yudi Wicaksono, M.Si.
E. Daftar Post Test Peserta
Setelah mengerjakan tes, Anda dapat cek di daftar peserta yang telah mengerjakan Post Test Webinar Series #4 (klik di sini). Data diupdate secara periodik per 5 menit. Data ini akan menjadi dasar untuk pengiriman sertifikat.
F. Form Pengaduan Sertifikat
Link Pengaduan Sertifikat maksimal 4 September 2020 : Klik untuk isi form ini
TANYA,DR.Raphael Aswin, Adakah ketentuan kapan digunakan metode in-side out atau out-side in dalam inovasi produk kesehatan? Manakah yang umum/mungkin diterapkan dalam industri farmasi khususnya pada era new normal? dan Dapatkah kita mengkombinasi kedua metode tersebut? Terima kasih
TANYA, DR. RAPHAEL ASWIN, pertanyaan saya : bagaimana cara kita menghadapi dan mempertahankan nilai peluang inovasi dari sebuah produk, apabila dalam pemasaran produk tersebut, nilai pemasukan dalam bisnisnya tidak kembali normal sebelum adanya pandemi…
TANYA, DR. RAPHAEL ASWIN, pertanyaan saya : bagaimana cara kita menghadapi dan mempertahankan nilai peluang inovasi dari sebuah produk, apabila dalam pemasaran produk tersebut, nilai pemasukan dalam bisnisnya tidak kembali normal sebelum adanya pandemiā¦
Tanya_Dr. Raphael Aswin_Metode pengembangan inovasi apakah yang cocok dilakukan dalam pengembangan obat covid-19? dan inovasi apa saja yang mungkin dilakukan?
Tanya : titik target dari berbagai antioksidan(Axacantin) sebagai terapi ajunvan untuk pengobatan covid 19 dimana, seberapa efektif untuk menurunkan akibat serangan covid 19?
TANYA, Prof Heny, 1.Untuk pengembangan obat covid yang secara langsung membunuh atau merusak virusyang digunakan secara oral kira2 sistem pengantaran nano apa yang cocok untuk dikembangkan. 2. Untuk mengeblok reseptor padasaluran pernafasan tempat virus covid menempel, pengembangan sistem pengahntaran nano apa yang cocok digunakan, tks
TANYA, Prof. Heni. Bagaimana cara mengetahui dan menentukan outcome therapy suatu obat antivirus yang akan diformulasikan? Terima kasih.
Tanya_Prof.Heni_Mengingat teknologi manufacturing obat nano cukup mahal, apakah mungkin diproduksi secara massal di negara berkembang seperti Indonesia?
TANYA_Prof.Heni_Apabila akan mengembangkan suatu sediaan kombinasi 2 zat aktif dalam bentuk nanopartikel inhalasi, aspek apa yang harus diperhatikan ? Dan bagaimana mekanisme pemilihan nano carrier yang sesuai dengan zat aktif? Terimakasih
Tanya_Dr.Raphael Aswin_pertanyaanya:sejauh mana peluang perkembangan produk inovasi dimasa pandemi ini setelah terselenggaranya vacine Corona virus secara masal? Apakah akan masih tetap dibutuhkan atau akan kembali normal,
Terimakasih
TANYA, DR. RAPHAEL ASWIN, pertanyaan saya : joko santoso_Universitas kusuma husada_dr. Aswin_bagaimana bioevabilitasnya terhadap produk immonomodulator dan adakah pengujian kadar obat dalam darah terhadap quidfast teknologi tersebut?_nuwun
TANYA, PROF. HENI, Joko Santoso_Universitas kusuma Husada_Prof. Heni_bagaimana benefit produk herbal yang dibuat sediaan nanopartikel daN bagaimana bioavailibilitay nya dalam menanggulangi obat anti virus tsb?_nuwun
TANYA_Prof.Heni:mohon pendapat Prof.Heni tentang efektivitas delivery system ISCOM (Immunostimulating Complex) utk vaksin. Terimakasih
TANYA, Prof Heni, Apakah ada karakteristik tertentu dari tiap bahan aktif suatu sediaan antivirus, yang apabila dilakukan Formulasi sediaannya dengan menggunakan Nanoteknologi akan memberikan keuntungan dalam efek terapinya. Trimakasih
TANYA-Bpk.Dr.Aswin: tentang inovasi kapsul cair yg lebih baik dibanding kapsul gel, bahannya terbuat dari apa? apkh ‘sdh ada dipasaran? apkh sdh ada logo ‘halal’? Terimakasih
TANYA_Dr.Aswin seberapa efektif astaxantin sebagai imunomodulator dlm peran Covid-19 dan berapa dosis yang paling optimum dan efektif dari astaxanthin untuk imunomodulator?
TANYA_Dr. Aswin seberapa efektif kah astaxantin sebagai imunodulator pada pasien yang punya riwayat penyakit penyerta terutama saat pandemi ini. terimakasih
Tanya_Dr. Yudi W._ Mengapa formulasi bentuk garam klorida jauh lebih banyak disukai daripada garam lainnya?
TANYA, Prof Heni R, bagaimana strategi pengembangan obat antivirus dengan bahan aktif protein (protein terapeutik)
TANYA, Prof Heni, apakah formulasi Nano untuk suatu zat aktif dapat dilakukan pada skala lab. Misalnya curcumin diproses sendiri menjadi bentuk nanopartikel atau liposom nya? Atau harus membeli curcumin yang sudah dijadikan nanopartikel dari produsen tertentu, atau harus membuat nanoemulsi dengan alat khusus? Terimakasih
tanya, prof.heni, ..saat ini beredar sediaan yg mengandung charcol untuk antivirus..menurut prof.heni bagaimana. aktifitas sediaan yg mengandung charcol untuk antivirus ,tersebut?? terimakasih
TANYA, Dr. Yudi, Bagaimana strategi yang perlu dilakukan agar pembuatan kokristal suatu zat aktif hasilnya kelarutannya naik tetapi permeabilitasnya tidak turun
Tanya: Prof Heni. Jenis nanopartikel sangat banyak..untuk nasal inhalasi sebaiknya menggunakan jenis apa? apakah jenis nanopartikelnya sama antara obat kimia dengan protein?
Tanya_Dr. Yudi W._ Apa sajakah parameter kritis yang menentukan keberhasilan terbentuknya co-crystal yang baik? dan apakah pertimbangan dalam menentukan co-formernya?
perkembangan dunia farmasi di era new normal?